EkaYuni Suryani, Ali Geno Berutu 138 Tawazun: Journal of Sharia Economic Law Vol. 5 No.1 2022 (tidak ada), sehingga sesuatu yang tidak ada tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai jual-beli Berwudhubisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayammum . Jadi orang yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut tidak diwajibkan untuk sholat. maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui." (QS 62: 9) "Hendaklah orang-orang itu berhenti dari meninggalkan salat Dalamjual beli paket lisensi Paytren, konsumen dan perusahaan telah melakukan akad jual beli atas kehendaknya sendiri dan tidak ada paksan dari orang lain. Para pihak penjual dan pembeli yang melakukan transaksi juga telah baligh dan cakap hukum. Ini jelas bahwa dalam bisnis Paytren telah sesuai dengan syarat jual beli dalam islam. b. Adanya rukunrukun dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jual-beli sehingga bila syarat dan rukunnya tidak terpenuhi berarti tidak sesuai dengan kehendak syara'. 2. Dasar Hukum Jual-Beli Hukum Islam dalam masalah dagang belum berlaku secara resmi di Indonesia. Karena rakyat Indonesia mayoritas menganut agama Islam, 36 Jual beli yang syarat dan rukunnya terpenuhi tetapi ada hal-hal yang menyebabkan jual beli itu terlarang disebut. a. Garar b. Fasid c. Batil d. Sahih 37. Jual beli dengan sistem ijon hukumnya. a. Wajib b. Haram c. Sunnah d. Mubah 38. Di bawah ini yang tidak termasuk jual beli yang dilarang adalah. a. Jual beli minuman keras dan berikut ini adalah contoh perilaku manusia dalam bidang politik adalah. Ilustrasi kegiatan jual beli. Foto PixabayAktivitas jual beli atau perdagangan dalam Islam sering disebut dengan al-bay’u, al-tijrah, atau al-mubadalah. Dalam pelaksanannya, transaksi jual beli harus memenuhi empat syarat, yaitu syarat terjadinya transaksi, syarat sah jual beli, syarat berlaku jual beli, dan syarat keharusan komitmen.Sebagaimana dikutip dari buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5 oleh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, tujuan dari syarat-syarat ini adalah menghindari terjadinya sengketa di antara manusia, melindungi kepentingan kedua belah pihak, dan menghilangkan kerugian karena faktor prinsipnya, dasar hukum jual beli dalam Islam adalah diperbolehkan. Imam Syafi’i mengatakan bahwa semua jenis jual beli hukumnya boleh jika dilakukan oleh dua pihak yang masing-masing mempunyai kelayakan untuk melakukan transaksi, kecuali yang dilarang atau yang dilarang atau diharamkan, maka jual beli boleh dilakukan selama sesuai yang ditetapkan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 275, ayat 282, dan An-Nisa ayat 29.“Allah telah menghalalkan jual beli.” QS. Al-Baqarah 275“Dan ambilah saksi apabila kamu berjual beli.” QS. Al-Baqarah 282“Kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu.” QS. An-Nisaa 29Selain itu, Al-Imam Asy-Syafi’i mengingatkan jual beli bisa berubah menjadi haram jika terjadi hal-hal tertentu. Agar lebih jelas, simak informasi tentang jual beli yang dilarang dalam Islam berikut kegiatan jual beli. Foto PixabayJual Beli yang Dilarang dalam IslamMasih mengutip dari Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, menurut jumhur ulama, ada empat macam penyebab kerusakan dalam jual beli, yaitu1. Jual beli yang dilarang karena pelaku akadPara ulama sepakat bahwa jual beli dianggap sah apabila dilakukan oleh orang yang sudah baligh, berakal, dapat memilih, dan multak tasharruf dapat melakukan tindakan dengan bebas. Orang-orang yang tidak sah melakukan jual beli adalahOrang gila. Berdasarkan kesepakatan ulama, orang gila tidak memiliki sifat ahliyah kemampuan. Mereka disamakan dengan orang yang pingsan, mabuk, dan pengaruh obat kecil. Tidak sah aktivitas jual beli bagi orang yang belum mumayyiz, kecuali dalam hal yang tunanetra. Menurut ulama Syafi’iyah, jual beli dengan orang yang tunanetra menjadi batil dan tidak sah karena ia tidak mampu mengetahui mana yang baik dan tidak Jual beli yang dilarang karena shighatSighat adalah ijab qabul kalimat “saya jual kepadamu” atau “saya serahkan kepadamu” yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. Jika tidak ada shighat, maka hukum jual beli menjadi tidak sah. ContohJual beli mu’athat, yang sudah saling sepakat antara harga yang ditetapkan, namun tidak adanya ijab dan qabul dari beli dengan seseorang yang tidak hadir di tempat Jual beli yang dilarang karena ma'qud alaih Objek TransaksiMa’qud alaih adalah harta yang dijadikan alat pertukaran oleh orang yang akad, biasa disebut mabi’ barang jualan dan harga. Ulama fiqih sepakat bahwa jual beli dianggap sah apabila ma’qud alaih adalah barang yang tetap atau bermanfaat, berbentuk, dapat diserahkan, dapat dilihat, dan tidak ada larangan dari syara’.Jual beli barang yang tidak ada atau berisiko hilang dan keberadaannya tidak pasti gharar, seperti jual beli madhaamiim sperma pejantan , atau malaaqih sel telur betina, dan hablul habalah jual beli anak yang masih dalam kandungan.Jual beli barang yang tidak dapat diserahkan, seperti burung yang terbang di udara dan ikan yang ada di dalam air. Jual beli seperti ini tidak sah menurut kesepakatan ulama karena ada larangan dalam kegiatan jual beli. Foto Pixabay4. Jual beli yang dilarang karena sifat, syarat, atau larangan syaraMenurut para ulama, jual beli dianggap sah apabila memenuhi syarat dan rukun, tidak membahayakan masyarakat, serta tidak bertentangan dengan akad. ContohnyaJual beli arbun, yakni transaksi dengan menggunakan uang muka atau dikenal dengan dp. Jika jual beli jadi dilaksanakan, maka tinggal membayar uang sisanya nanti. Namun jika transaksi gagal dilakukan, uang muka menjadi milik si beli inah, yakni seorang pembeli membeli barang secara kredit dari penjual dan barang tersebut nantinya akan dijual lagi kepada penjual aslinya dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga beli riba, yakni tambahan uang dari hasil proses transaksi yang beli khamar dan beli orang dengan seseorang yang tinggal di perkampungan atau pedalaman sehingga tidak mengetahui harga yang anggur kepada pembuat ibu tanpa anaknya yang masih kecil atau beli ketika azan sholat beli barang yang sudah ditawar atau dibeli orang lain. - Simak bentuk-bentuk jual beli yang terlarang dalam Islam di artikel ini. Jual beli adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan manusia untuk mempertahankan kehidupan mereka di tengah-tengah masyarakat. Pada masa sekarang, tempat dan cara berjual beli mengalami perubahan. Jual beli yang biasa dilakukan sehari-hari menggunakan mata uang sebagai alat tukar yang sah. Namun, dalam Islam terdapat bentuk-bentuk jual beli yang terlarang. Lalu, apa saja bentuk-bentuk jual beli yang terlarang dalam Islam? Baca juga Apa Itu Jual Beli? Berikut Pengertian, Hukum, Macam-macam, Rukun dan Syaratnya Baca juga Apa itu Pinjam Meminjam? Berikut Pengertiannya Lengkap dengan Hukum, Syarat dan Rukunnya Dikutip dari buku siswa Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI, berikut bentuk-bentuk jual beli yang terlarang dalam Islam Bentuk-bentuk Jual Beli yang Terlarang dalam Islam Jual beli yang sah tapi terlarang apabila memenuhi syarat dan rukun tetapi melanggar larangan-larangan syara' atau merugikan kepentingan umum. Berikut bentuk-bentuk jual beli yang terlarang 1. Jual beli yang tidak sah karena kurang syarat rukun a. Jual beli dengan sistem ijon Jual beli dengan sistem ijon adalah jual beli yang belum jelas barangnya. Contohnya buah-buahan yang masih muda, padi yang masih hijau yang mungkin dapat merugikan orang lain. Manusia selalu membutuhkan pihak lain dalam mencukupi kebutuhannya. Hal itu karena kebutuhan manusia berbeda-beda. Salah satu cara yang dilakukan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya adalah melalui jual beli. Penjelasan jual beli ini meliputi pengertian dan hukum jual beli, syarat dan rukun jual dan Hukum Jual Beli Jual beli ialah tukar-menukar suatu barang dengan barang lain menurut tata cara tertentu akad. Dalam kenyataan hidup sehari hari, yang dimaksud jual beli adalah penukaran barang dengan uang. Penukaran barang dengan barang tidak lazim disebut jual beli, melainkan tukar-menukar barang. Terjadinya jual beli karena adanya perbedaan kebutuhan hidup antara satu orang dan yang lain. Satu pihak memiliki barang, tetapi membutuhkan uang. Sementara itu, pihak yang lain memiliki uang, tetapi membutuhkan barang. Kedua belah pihak dapat mengadakan kerja sama dalam bentuk jual beli atas dasar sama-sama rela. Dengan jual beli kebutuhan masing-masing pihak dapat terpenuhi. Hukum jual beli ialah halal, berdasarkan dalil-dalil berikut. .....Padahal telah Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..... Al-Baqarah 275Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu sering memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil tidak benar, kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu..... An-Nisa' 29 Jual beli akan terus berlangsung selama manusia masih ada di dunia ini. Agar jual beli membawa manfaat bagi kedua belah pihak penjual dan pembeli, masing-masing pihak harus menaati peraturan agama. Salah satu ketentuan agama dalam hal jual beli ialah penjual dan pembeli harus sama-sama suka tidak ada paksaan. Itulah sebabnya, ayat di atas QS. An-Nisa' 29 menegaskan bahwa jual beli harus atas dasar suka sama suka antara penjual dan dan Syarat Jual Beli Rukun dan syarat jual beli yang harus diperhatikan meliputi penjual dan pembeli, uang dan barang, serta ikrar jual Penjual dan PembeliKeduanya harus memenuhi syarat jual beli sebagai berikut. Kedua belah pihak berakal sehat agar tidak terkecoh. Jual beli yang dilakukan oleh orang gila tidak sah belah pihak sama-sama rela, tidak terpaksa An-Nisa' 29.Kedua belah pihak telah balig atau dewasa, kecuali jual beli barang-barang kecil, makanan-makanan kecil, dan makanan yang relatif Uang dan BarangAdapun syarat uang dan barang dalam jual beli adalah sebagai yang diperjual belikan suci dari najis. Bangkai dan kulit yang belum disamak tidak boleh diperjual belikan, sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut. Dari jabir bin Abdullah, bersabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya Allah dan rasul-Nya telah mengharamkan menjual arak dan bangkai, juga babi dan berhala." Ditanyakan kala itu, "Barangsiapa gemuk gajih bangkai, ya Rasulullah karena gemuk itu berguna untuk cat perahu, minyak kulit, dan minyak lampu?" Beliau menjawab, "Tidak boleh, semua itu haram. Celakalah orang Yahudi tatkala Allah mengharamkan akan gemuk bangkai, mereka hancurkan gemuk bangkai itu sampai menjadi minyak, kemudian mereka jual minyaknya, lalu mereka makan uangnya. Bukhari dan Muslim.Ada manfaatnya. Jual beli barang yang tidak ada manfaatnya tidak boleh karena termasuk menyia-nyiakan harta uang.Barang yang dijual dapat dikuasai oleh pembeli. Oleh sebab itu, tidak sah jual beli ayam yang belum ditangkap dsj burung merpati yang masih itu diketahui secara jelas oleh pembeli, baik bentuk, ukuran, maupun itu milik penjual sendiri atau milik orang lain yang sudah dikuasakan kepadanya untuk dijualc. Ikrar atau Pernyataan Jual BeliIkrar jual beli terdiri atas ijab dan kabul. Ijab merupakan ikrar penjual. Kabul merupakan ikrar berkata, "Saya jual sepeda motor ini kepadamu dengan harga empat juta rupiah."Pembeli menjawab, "Saya terima sepeda motor ini dengan harga tersebut." Pengertian Jual Beli, Hukum, Syarat dan Rukunnya – Manusia adalah makhluk sosial yang harus saling berinteraksi satu sama lain. Jual beli adalah salah satu praktek yang merupakan hasil interaksi sesama manusia, sehingga dengan jual beli tersebut mereka mampu mendapatkan kebutuhan yang mereka inginkan. Dalam Islam pun, jual beli sudah di atur dengan serinci-rincinya, sehingga ketika mengadakan transaksi jual beli, manusia dapat berinteraksi satu sama lain dalam koridor syariat Islam. Untuk mengetahui lebih jelasnya, dutadakwah akan menjelaskannya secara terperinci. Berikut penjelasannya Pengertian Jual Beli Secara bahasa, jual beli berarti “mengambil dan memberikan sesuatu”. Sedangkan menurut istilah yaitu transaksi tukar menukar yang berkonsekuensi beralihnya hak kepemilikan, dan hal tersebut dapat terlaksana dengan akad baik akad ucapan maupun perbuatan. Dengan kata lain, jual beli adalah transaksi antara satu orang dengan orang lain yang berupa tukar menukar barang suatu barang dengan barang yang lain dengan cara dan akad tertentu. Hukum Jual Beli Hukum melakukan transaksi jual beli adalah boleh ataupun halal. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Baqarah ayat 275 وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ Artinya “Padahal Allah telah mengahalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” QS. Al-Baqarah 275 Syarat dan Rukun Jual Beli Transaksi jual beli tidak sah apabila tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli. Karena syarat dan rukun jual beli telah ditetapkan di dalam Islam. Berikut penjelasannya 1. Penjual dan Pembeli Adapun syarat keduanya adalah sebagai berikut; Penjual dan pembeli adalah orang yang berakal sehat. Jual beli yang dilakukan oleh orang gila hukumnya tidak sah. Penjual dan pembeli sama sama rela atau ikhlas. Orang yang melakukan jual beli penjual dan pembeli sudah baligh atau dewasa. Kecuali jual beli barang-barang kecil seperti makanan, minuman, dan jajanan makanan. 2. Uang dan Barang Yang Diperjualbelikan Adapun syarat uang dan barang yang sah dalam jual beli adalah Barang yang diperjualbelikan harus suci dan najis. Ada manfaat dari jual beli tersebut. Karena jual beli barang yang tidak ada manfaatnya tidak boleh. Barang yang dijual harus diketahui oleh pembeli, maka tidak sah apabila penjual menjual barang yang belum diketahui oleh pembelinya. Misalnya menjual burung yang masih berkeliaran, menjual ayam yang belum ditangkap dan lain sebagainya. Barang tersebut harus diketahui secara jelas oleh pembeli. Baik itu bentuknya, ukurannya, maupun sifat-sifatnya. Barang tersebut harus milik penjual sendiri atau milik orang lain yang sudah dikuasakan kepadanya untuk dijual belikan. Tidak boleh barang curian. 3. Ikrar Jual Beli Akad Adapun ikrar dalam jual beli terdiri dari ijab dan qabul. Ijab merupakan ikrar penjual. Sedangkan Qabul adalah ikrar pembeli. Adapun contoh dari ijab qabul dalam jual beli adalah Pengertian Jual Beli, Hukum, Syarat dan Rukunnya Lengkap “Saya jual motor ini kepadamu dengan harga 20 juta”. Kemudian pembeli menjawab “Saya terima motorl ini dengan harga tersebut.” Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Jual Beli, Hukum, Syarat dan Rukunnya – Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Abaikan saja uraian ini jika pembaca tidak berkenan. Terimakasih Inilah Contoh Soal Fiqih Kelas 9 IX MTS Ujian Akhir Semester Ganjil Terbaru A. Berilah Tanda Silang Pada Salah Satu Jawaban yang Benar ! 1. Menyembelih artimya a. memotong kuping hewan b. Memotong urat nadi hewan c. Memotong paha hewan d. Memotong badan hewan 2. Binatang yang disembelih harus binatang yang.... a. Halal b. Melata c. Gemuk d. Kurus 3. Sembelihan ahli kitab hukumnya.... a. Sunnah b. Makruh c. Haram d. Halal 4. Benda yang dipergunanakan menyembelih harus benda.... a. Tumpul b. Setengah tajam c. Tajam d. Berujung tajam 5. Menyembelih sampai putus lehernya hukumnya.... a. Sunnah b. Makruh c. Boleh d. Wajib 6. Menghadapkan kepala hewan ke arah kiblat hukumnya.... a. Wajib b. Makruh c. Sunnah d. Haram 7. Sunnahnya binatang yang akan disembelih dibaringkan ke.... a. Sebelah tulang rusuk kirinya b. Sebelah tulang rusuk kanannya c. Sebelah dadanya d. Sebelah punggungnya 8. Binatang yang lehernya panjang sebaiknya disembelih.... a. di ujung leher b. di pangkal leher c. di leher dekat badannya d. di atas kepalanya 9. Benda yang tidak boleh dipakai menyembelih antara lain.... a. Gigi dan kuku b. Gigi dan batu c. Kuku dan besi d. Gigi dan besi 10. Anak hewan yang berada dalam kandungan induknya yang disembelih sebaiknya.... a. Disembelih ulang b. Tidak perlu disembelih c. Dibuang saja d. Dikuburkan hidup hidup 11. Menurut bahasa kurban artinya.... a. Menyisihkan b. Memisahkan c. Dekat atau mendekati d. Merelakan, membenarkan 12. Qurban hukumnya.... a. Wajib b. Sunnah c. Fardu Kifayah d. Wajib bagi yang mampu 13. Salah satu firman Allah yang memerintahkan kita berkurban tercantum dalam.... a. QS. Alkautsar 1-3 b. QS. Almudatsir 1-3 c. QS. Ibrohim 12 d. QS. Albaqoroh 14 14. Waktu Penyembelihan kurban yaitu.... a. Tanggal 10 Dzulhijjah b. Tanggal 10 – 12 Dzulhijjah c. Tanggal 10 – 13 Dzulhijjah d. Tanggal 10 – 15 Dzulhijjah 15. Jenis hewan yang boleh untuk berkurban yaitu.... a. Kambing, sapi, unta, ayam b. Kambing, domba, sapi, unta, kerbau c. Ayam dan kambing d. Semua jawaban benar 16. Yang tidak termasuk syarat-syarat hewan kurban, adalah.... a. Tidak buta b. Buntung ekornya c. tidak hilang telinganya d. Tidak sakit 17. Sapi atau kerbau boleh dijadikan kurban untuk.... a. 10 Orang b. 7 Orang c. 1 Orang d. 2 Orang 18. Satu ekor domba boleh dijadikan kurban untuk.... a. 2 Orang b. 1 Orang c. 3 Orang d. 5 Orang 19. Menurut bahasa akikah adalah.... a. Membelah/ memotong b. Menyisihkan c. Memberikan d. Mencukur 20. Pelaksanaan akikah berkenaan dengan.... a. Penyambutan datangnya bulan Rhamadhan b. Datangnya hari Raya Idul Adha c. Kelahiran anak d. Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammada SAW 21. Hewan yang boleh untuk akikah yaitu.... a. Sapi atau kerbau b. Kambing atau domba c. Ayam jantan d. Kambing dan sapi 22. Menyembelih hewan akikah untuk anak laki laki berupa.... a. 2 ekor sapi b. 1 ekor sapi c. 1 ekor kambing/domba d. 2 ekor kambing/domba 23. Menyembelih hewan akikah untuk anak perempuan berupa.... a. 2 ekor sapi b. 1 ekor sapi c. 1 ekor kambing/domba d. 2 ekor kambing/domba 24. Menyembelih hewan akikahhukumnya.... a. Wajib bagi yang mampu b. Sunnah c. Jaiz d. Sunnah bagi yang mampu 25. Akikah dilaksanakan sebaiknya hari ke.... a. 18 dari kelahiran b. 7 dari kelahiran c. 17 dari kelahiran d. 8 dari kelahiran 26. Jual beli berasal dari kata arab.... a. Al baiu b. Al diin c. Al ju’u d. Al jualu 27. Yang termasuk syarat jual beli.... a. Harganya murah b. Kontan c. Kedua belah pihak saling ridho d. Sesama muslim 28. Hukum jual beli.... a. Wajib b. Sunnah c. Mubah d. Haram 29. Jual-beli yang hukumnya menjadi haram apabila ada unsur.... a. Menolong b. Memberi c. Kerjasama d. Kemaksiatan 30. Ayat Al-Qur’an tentang jual beli terdapat di.... a. QS Al-baqarah275 b. QS Al-baqarah276 c. QS Al-baqarah277 d. QS Al-baqarah278 31. Yang bukan rukun jual beli.... a. Penjual b. Pembeli c. Nilai tukar d. Petugas pasar 32. Serah terima antara penjual dan pembeli dinamakan.... a. Ijab qabul b. Ijab makbul c. Akad ijab d. Akad qabul 33. Tujuan adanya khiyar dalam jual beli.... a. Supaya bisa membatalkan jual beli b. Menghindari penyesalan kedua belah pihak c. Untuk mencari keuntungan d. Terhindar dari kewajiban 34. Jual beli yang memenuhi syarat dan rukunnya disebut jual beli.... a. Garar b. Fasid c. Batil d. Sahih 35. Jual beli yang syarat dan rukunnya tidak terpenuhi disebut.... a. Garar b. Fasid c. Batil d. Sahih 36. Jual beli yang syarat dan rukunnya terpenuhi tetapi ada hal-hal yang menyebabkan jual beli itu terlarang disebut.... a. Garar b. Fasid c. Batil d. Sahih 37. Jual beli dengan sistem ijon hukumnya.... a. Wajib b. Haram c. Sunnah d. Mubah 38. Di bawah ini yang tidak termasuk jual beli yang dilarang adalah.... a. Jual beli minuman keras dan alat perjudian b. Menjual anak binatang dalam perut induknya c. Menjual ikan dalam kolam d. Jual secara angsuran 39. Jual beli barang hasil timbunan termasuk jual beli yang.... a. Sah tetapi terlarang b. Tidak sah dan terlarang c. Sah dan tidak terlarang d. Tidak terlarang 40. Menurut bahasa khiyar’ berarti.... a. Memihak b. Memilih c. Menjual d. Membeli 41. Khiyar hukumnya.... a. Wajib b. Sunnah c. Mubah d. Haram 42. Di bawah ini tidak termasuk jenis khiyar.... a. Khiyar majlis b. Khiyar syarat c. Khiyar aibi d. Khiyar rukun 43. Kerjasama dalam bentuk pinjaman modal tanpa bunga dengan perjanjian bagi hasil sesuai dengan perjanjian bersama disebut.... a. Jual beli b. Khiyar c. Qiradh d. Sewa menyewa 44. Pinjaman modal yang diberikan kepada para pedagang kecil dengan system pengembalian skali dalam seminggu dan tanpa tanggungan atas jaminan dinamakan.... a. Kredit Candak Kulak KCK b. Kredit Kepemilikan Rumah KPR c. Kredit Modal Kerja Permanen KMKP d. Kredit Pedagang Kecil KPK 45. Menukar bensin 2 liter dengan bensin 2,5 liter termasuk.... a. Riba fudhul b. Riba qordhi c. Riba yad d. Riba nasiyah 46. Menurut bahasa riba berarti.... a. Tambahan b. Pungutan c. Paksaan d. Pengurangan 47. Hukum riba adalah.... a. Haram b. Makruh c. Mubah d. Wajib 48. Hukum dilarangnya riba terdapat dalam Qur’an surat.... a. Al-Baqarah275 b. Al-Baqarah276 c. Al-Baqarah277 d. Al-Baqarah278 49. Yang bukan termasuk pengertian khiyar adalah.... a. Boleh memiliki satu diantara dua b. Tawar menawar barang c. Menarik kembali d. Tidak jadi beli d. Riba fudhul 50. Riba fudhul adalah riba yang terjadi dalam kasus.... a. pinjam- meminjam b. upah c. jual beli d. sewa menyewa B. Jawablah Pertanyaan-Pertanyaan Di Bawah Ini ! 1. Sebutkan 3 syarat sah orang yang menyembelih! 2. Jelaskan perbedan antara kurban dan akikah ! 3. Jelaskan perbedaan riba fudhul dan riba nasyiah ! 4. Sebutkan maanfaat diharamkannya riba bagi pemberi pinjaman.! 5. Apa yang dimaksud dengan khiyar majlis ? Kunci Jawaban PG 1. B 6. C 11. C 16. B 21. D 2. A 7. A 12. B 17. B 22. C 3. A 8. B 13. A 18. B 23. C 4. C 9. A 14. C 19. A 24. D 5. B 10. B 15. B 20. C 25. B 26. A 31. D 36. B 41. C 46. A 27. C 32. A 37. B 42. D 47. A 28. C 33. B 38. D 43. C 48. A 29. D 34. D 39. A 44. C 49. D 30. A 35. C 40. B 45. A 50. A Kunci Jawaban Essay 1.– Islam - Menyebut nama Allah - Berakal - Sudah mumayyiz 2. - Qurban diselenggarakan sehubungan dengan datangnya Idul Adha sedangkan akikah sehubungan dengan kelahiran anak - Qurban jenis hewannnya kambing/domba, kerbau, unta, sapi sedangkan akikah hanya kambing 3. Riba nasyiah terjadi karena ada penambahan dalam hutang Riba fudhul terjadi karena adanya tambahan dalam jual beli barang yang sejenis 4. Selamat dari sikap serakah Terhindar dari sikap malas Tehindar dari perbuatan dzolim Selamat dari ancaman Allah SWT. 5. Hak khiyar, ketika kedua belah pihak masih ada di tempat transaksi Demikianlah sahabat bacaan madani contoh soal fiqih kelas 9 Tsanawiyah ujian akhir semester 1 /ganjil. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.

jual beli yang syarat dan rukunnya tidak terpenuhi disebut